Artificial Intelligence dan Sistem Expert (Expert System)

Kaitan AI dengan Expert System

       AI dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau alat pintar (biasanya adalah suatu komputer) yang dapat melakukan suatu tugas yang bilamana tugas tersebut dilakukan oleh manusia akan dibutuhkan suatu kepintaran untuk melakukannya.       

        Sistem Pakar (Expert System), yaitu program konsultasi (advisory) yang mencoba menirukan proses penalaran seorang pakar/ahli dalam memecahkan masalah yang rumit. Sistem Pakar merupakan aplikasi AI yang paling banyak. 

         Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam
komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar malahan terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia!
              Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifikyang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada nonpakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior.
        Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). Proses ini tercakup dalam rekayasa  pengetahuan (knowledge engineering) yang akan dibahas kemudian.

              Jadi dapat dikatakan sistem pakar merupakan salah satu bagian dari artificial intelligence karena AI berperan untuk memecahkan suatu masalah dimana masalah tersebut membutuhkan suatu pakar yang digantikan oleh komputer.

kecerdasan4

Contoh aplikasi berbasis AI dengan expert system:

Fasilitas Penjelasan
Kebanyakan Sistem Pakar mempunyai fasilitas penjelasan yang mengijinkan klien untuk bertanya mengapa dia diberi suatu pertanyaan atau bagaimana dapat mencapai suatu kesimpulan. Pertanyaan dari klien tersebut dijawab dengan mengacu pada goal, aturan yang dipakai, dan data-data yang ada. Contoh pemakaian fasilitas penjelas dalam Sistem Pakar di atas dapat dilihat pada percakapan berikut: 

System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Mengapa?
System Pakar: Saya mencoba membuktikan bahwa ada masalah dengan aki. Sudah ditunjukkan adalah tidak benar starter dapat dihidupkan. Sehingga jika tidak benar bahwa lampu menyala, maka ada masalah dengan aki. Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Klien: Bagaimana bisa?
System Pakar: Hal ini sesuai dengan aturan no 2:
JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan
DAN TIDAK BENAR lampu_menyala
MAKA ada_masalah_dengan_aki
bahwa tidak benar starter_dapat_dihidupkan sudah dijawab,
bahwa tidak benar lampu_menyala sudah dijawab,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada_masalah_dengan_aki.

             Fasilitas penjelasan berhubungan dengan pencatatan aturan apa saja yang digunakan untuk mengambil kesimpulan, dan menggunakan catatan tersebut untuk menyusun penjelasan. Pembangkitan penjelasan sederhana seperti contoh di atas bukanlah persoalan yang sulit, namun pemahaman klien terhadap penjelasan tersebut tidaklah sama, sehingga seringkali klien tetap tidak mengerti maksudnya. Hal ini karena biasanya penjelasan hanya meliputi pengetahuan yang dangkal atau hanya permukaan saja sebagaimana tercantum dalam autran yang dipunyai, bukannya pengetahuan yang mendalam yang mendasari aturan
tersebut. Dalam contoh di atas, Sistem Pakar hanya mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan aturan no 2, tetapi tidak menjelaskan secara lebih detil mengenai aturan 2 tersebut.
          Mungkin klien perlu diberi pengertian bahwa lampu dan starter dua-duanya menggunakan aki untuk menyalakannya. Hal penting lain adalah ketika klien gagal mengerti ataumenerima penjelasan yang diberikan, biasanya Sistem Pakar tidak dapat memberi penjelasan dengan cara lain (tidak begitu halnya dengan seorang pakar yang mampu menggunakan kalimat yang lain untuk mencoba menjelaskannya).

2. Eliza
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
Berikut ini adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien:
Eliza: Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien: My name is Balza.
Eliza: I have told you before, I do not care about names.
Klien: I don’t have any money. That’s my problem.
Eliza: Why do you say your problem?
Klien: Because you asked me.
Eliza: Do any other reasons not come to mind?
Klien: No.
Eliza: You are being a bit negative.
Klien: Why?
Eliza: Please go on.
Klien: OK. I am bankrupt.
Eliza: How long have you been bankrupt?
Klien: A year.
Eliza: Please go on.
Klien: So, what should I do?
Eliza: Does that question interest you?
Klien: Yes, how can I make big money?
Eliza: You are sure?
Klien: Of course I’m sure. 

3. Parry
Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang
menginterviunya.
Psikiater: Why are you in the hospital?
Parry: I shouldn’t be here.
Psikiater: Who brought you here?
Parry: The police.
Psikiater: What trouble did you have with the police?
Parry: Cops don’t do their job.
Psikiater: What do they do instead?
Parry: Cops arrest the wrong people.
Psikiater: They arrest the right ones sometimes
Parry: The law should get those Italian crooks.
Psikiater: Are you Italian?
Parry: My background is British but I was born in this country.
Psikiater: Do you know any Italian crooks?
Parry: I try to avoid the underworld.

Daftar Pustaka:

Click to access kecerdasan-buatan.pdf

Click to access f_12451_23ssd.pdf

Click to access Bab%201%20Pengenalan%20Kecerdasan%20Buatan.pdf

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

gambar1

Definisi Kecerdasan Buatan

Menurut H. A. Simon [1987] :
“ Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas

Menurut Rich and Knight [1991]:
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.”

Menurut Encyclopedia Britannica:
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan”

Sejarah Kecerdasan Buatan (AI)

      Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram. Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas” pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf.

     Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “kecerdasan buatan” pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.

           Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.

         Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada pemerintah AS.

            Tantangan Hebat DARPA, yang dimulai pada 2004 dan berlanjut hingga hari ini, adalah sebuah pacuan untuk hadiah $2 juta dimana kendaraan dikemudikan sendiri tanpa komunikasi dengan manusia, menggunakan GPS, komputer dan susunan sensor yang canggih, melintasi beberapa ratus mil daerah gurun yang menantang.

        Perdebatan tentang AI yang kuat dengan AI yang lemah masih menjadi topik hangat diantara filosof AI. Hal ini melibatkan filsafat pemikiran dan masalah pikiran-tubuh. Roger Penrose dalam bukunya The Emperor’s New Mind dan John Searle dengan eksperimen pemikiran “ruang China” berargumen bahwa kesadaran sejati tidak dapat dicapai oleh sistem logis formal, sementara Douglas Hofstadter dalam Gödel, Escher, Bach dan Daniel Dennett dalam Consciousness Explained memperlihatkan dukungannya atas fungsionalisme. Dalam pendapat banyak pendukung AI yang kuat, kesadaran buatan dianggap sebagai urat suci (holy grail) kecerdasan buatan. 

Menurut Russel dan Norwig, suatu kecerdasan tiruan mempunyai dimensi:
– Peniruan perilaku
– Peniruan cara berpikir manusia

Secara umum AI dapat dibagi dalam empat kategori yaitu :
1. Sistem yang dapat berpikir seperti manusia “Thinking Humanly”
2. Sistem yang dapat bertingkah laku seperti manusia “Acting Humanly”
3. Sistem yang dapat berpikir secara rasional “Thinking Rationally”
4. Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional “Acting rationally”

Hubungan antara artificial intelligence dan kognisi manusia dapat dilihat dari:
a. Belajar atau mengerti dari pengalaman
b. Memecahkan hal yang bersifat mendua atau kontradiktif
c. Merespon situasi baru dengan cepat (fleksibel)
d. Menggunakan alasan untuk memecahkan problem secara efektif
e. Berurusan dengan situasi yang membingungkan
f. Memahami dengan cara biasa/rasional
g. Menerapkan pengetahuan untuk memanipulasi lingkungan
h. Mengenali elemen penting pada suatu situasi

  1. Pencarian. Program AI seringkali harus mengevaluasi kemungkinan yang jumlahnya banyak sekali, misalnya kemungkinan langkah dalam permainan catur atau penyimpulan dari program untuk membuktikan suatu teori.
  2. Pengenalan Pola.
  3. Representasi, yakni bagaimana merepresentasikan/menuliskan fakta-fakta yang ada ke dalam simbul-simbul atau bahasa logika matematis.
  4. Inferensi.
  5. Pengetahuan dan penalaran yang masuk akal (common sense knowledge and reasoning).
  6. Belajar dari pengalaman.
  7. Perencanaan. Program perencanaan bermula dari fakta-fakta umum (terutama fakta mengenai efek dari suatu aksi), fakta tentang situasi yang khusus, dan suatu pernyataan tentang tujuan. Dari sini kemudian dibuat sebuah strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Secara umum, biasanya strategi tersebut berupa urut-urutan aksi.
  8. Epistemologi, yakni studi tentang sumber, sifat, dan keterbatasan pengetahuan yang digunakan untuk pemecahan masalah.
  9. Ontologi, ilmu tentang keberadaan dan realitas.
  10. Heuristik, yaitu suatu cara atau teknik untuk mencoba menemukan suatu benda/ide.

        Sebuah penelitian dilakukan untuk melihat bahwa kecerdasan buatan dapat menyamai kemampuan manusia yaitu dimana sebuah komputer/ mesin menunjukkan perilaku cerdas didesain oleh Alan Turing. Tes Turing menyatakan sebuah mesin dikatakan pintar hanya apabila seorang pewawancara (manusia) yang berbicara dengan orang lain dan mesin yang dua-duanya tidak terlihat olehnya, tidak mampu menentukan mana yang manusia dan mana yang mesin, meskipun dia telah berulang-ulang melontarkan pertanyaan yang sama.

 Daftar Pustaka:

Click to access artikel42671409CEA439260ECC0A6E4CD39651.pdf

Click to access 160B2-OK-Jurnal9-MD-Kecerdasan%20Buatan.pdf

Click to access kecerdasan-buatan.pdf

Click to access f_12451_23ssd.pdf

#SIP Mengulas Cara Kerja Software Pengolah Database

Oracle

         Ini adalah program pengolah database yang bersifat komersial dan dikembangkan oleh Oracle Corporation. Oracle terbagi menjadi beberapa varian dengan tujuan dan segmen penggunaan yang bermacam – macam. Implementasi Heterogenous Distributed Database System menggunakan dua jenis software basis data, yaitu Oracle XE 10g dan MySQL. Implementasi menggunakan tiga buah laptop sebagai perangkat utama, setiap laptop di-install dengan software Oracle XE 10g dan MySQL, salah satu laptop juga di fungsikan sebagai server utama pengolah sistem berbasis web. Implementasi Heterogenous Distributed Database System diilustrasikan dengan prototipe sistem informasi akademik berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP. Sebagai gambaran disediakan dua server fakultas dan satu sebagai server  backup, yaitu fakultas teknik dan fakultas ekonomi. Server fakultas teknik difungsikan sebagai server basis data dan juga sebagai web server. Selain itu server fakultas teknik ini juga berperan sebagai global schema. Ketiga laptop dihubungkan dengan jaringan hotspot yang dikontrol oleh laptop server fakultas ekonomi dengan menggunakan aplikasi Connectify, dimana pengalamatan komputer menggunakan IP kelas C dengan alamat network yaitu 192.168.125.0. Gambaran umum dari Implementasi metode Heterogenous Distributed Database System dengan dua buah laptop. Ini menitik-beratkan
kepada implementasi Heterogenous Distributed Database System dengan diilustasikan menggunakan prototipe sistem informasi akademik. Tujuannya untuk membuktikan apakah metode ini dapat membantu meningkatkan kapasitas Oracle XE 10g yang hanya mampu menyimpan data sebesar 4GB.

SQLite

          SQLite merupakan sebuah basis data mandiri (standalone) yang dapat berjalan pada berbagai sistem operasi dan juga dapat dipergunakan pada berbagai macam arsitektur dan platform hardware, dari mulai perangkat bergerak hingga Apple Macbook. Keuntungan dan kelebihan dari penggunaan SQLite adalah pada kemampuan serta portabilitasnya yang sangat minim penyertaan file library, aplikasi ini cukup menyertakan API dari SQLite sendiri dan wrapper untuk masing-masing bahasa pemrograman.

Aplikasi SQLite merupakan sebuah aplikasi embedded SQL database, dimana artinya tidak seperti pada aplikasi database SQL lainnya yang membutuhkan server untuk memproses database, SQLite akan membaca dan juga menulis langsung file pada disk lengkap dengan tabel, trigger, views, dan indeces.

Adapun cara untuk membuat database pada aplikasi SQLite adalah dengan mempergunakan Command Line (CMD) ataupun dengan GUI (Graphical User Interface) dengan bantuan dari aplikasi Management Tool, pada saat ini cukup banyak SQLite Management Tool yang dapat Anda pergunakan secara gratis maupun yang berbayar. Berikut ini adakah SQLite Management Tool yang dimaksud:

  • SQLite Manager for Firefox

    Aplikasi ini merupakan sebuah aplikasi Add-ons untuk firefox, dengan menggunakan Add ons firefox SQLite Manager Anda bisa mengatur dan juga mengelola database SQLite, dengan simpel dan mudah dalam pembuatan database, table, dan juga record cukup install add ons nya pada link berikut ini lalu restart firfox , kemudian klik Tool lalu SQLite Manager

  • SQLite Database Browser

    SQLite Database Browser adalah sebuah tool yang open source serta cukup mudah digunakan, selain itu aplikasi ini juga mendukung SQL Query

  • SQLite Administrator

    Tool ini sangat powerfull dengan tampilan antarmuka yang bisa dimengerti oleh semua pengguna sehingga akan mudah dalam penggunaanya.

  • SQLite Studio

    Tool ini memiliki fitur-fitur yang cukup bisa diandalkan,mendukung sqlite2 dan sqlite3

  • SQLite Expert Personal Edition

    Tool dengan tampilan yang menarik dan sangat powerfull

Firebird

            Firebird merupakan salah satu aplikasi database yang lebih lengkap dari pada fitur pada MySQL, tidak seperti pada PostgreSQL yang selalu dapat dijalankan dan bekerja dengan baik pada sistem operasi Windows maupun Linux dan lainnya seperti ‘varian Nix. Firebird menyediakan banyak fitur yang tersedia dalam database komersial, termasuk stored procedures, triggers, hot backups (backup sementara database berjalan). Firebird Database datang dalam dua variasi, server klasik dan server super.

Beberapa kemampuan dari open source DBMS ini antara lain :

  • Firebird dapat mendukung transaksi layaknya pada penggunaan aplikasi database berbayar lainnya. Pada sebuah proses transaksi aplikasi Firebird bisa di-commit atau di-rollback dengan mudah. Bahkan Firebird sudah mendukung fitur savepoint pada suatu transaksi dan Anda bisa melakukan rollback kembali ke savepoint yang Anda tentukan tadi (hal ini mirip seperti fasilitas pada aplikasi Oracle).
  • Firebird menggunakan sintaks standar untuk membuat sebuah foreign key.
  • Firebird mendukung row level locks, secara default Firebird menggunakan apa yang disebut dengan multi-version concurrency system. Artinya semua session pada database akan melihat data-data lama hingga data baru yang di-commit ke dalam database. Sebagai alternatif untuk proses locking juga dapat dipergunakan perintah select,for, update, with, dan lock.
  • Firebird mendukung stored procedure dan juga triggers dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga tidak membingungkan bagi Anda yang ingin belajar. Triggers pada Firebird mirip Triggers pada Oracle yaitu menggunakan before atau after insert, update atau delete.
  • Firebird dapat melakukan proses replikasi, teknik replikasi yang dimaksud adalah seperti konsep trigger yang selalu memonitor adanya operasi insert, update atau delete ke dalam database.
  • Firebird support dengan multiple data file, hal ini akan sangat berguna bagi para DBA (Database Administrator) untuk mengadministrasi sebuah atau beberapa database.
  • Library connection pada aplikasi Firebird sudah terdapat driver untuk ODBC, JDBC bahkan .NET database provider.

Daftar Pustaka

http://www.plimbi.com/review/12105/program-aplikasi-open-source diakses pada tanggal 10 November 2015

http://www.technogrezz.com/2013/12/nama-nama-program-pengolah-database.html diakses pada tanggal 10 November 2015

http://journal.uin-suka.ac.id/media/artikel/KNA130902-09-Kaunia-IX-2-M._Didik_R._Wahyudi-Anaz_Azhimi_Qalban-RANCANG_BANGUN_HETEROGENOUS.pdf diakses pada tanggal 10 November 2015

#SIP Lingkup Data CBIS

Hierarki Data

Sistem Basis Data —-) Basis data —-) File —-) Record —-) Data Item —-) byte —–) byt

Jenis pemrosesan:

1. Real-Time
Dalam pengolahan real time (real-time processing) nilai pengolahan adalah sebuah fungsi dari output (atau hasil) pengolahan dan waktu saat output (atau hasil) dikirimkan. Pengolahan real-time memasukkan sebuah antarmuka interaktif yang didominasi oleh interaksi antara sistem dengan agen ekstemal seperti pemakai beragam perangkat mekanik atau elektronik, dan sistem lainnya.
Ada dua macam proses real-time: keras dan lunak. Proses real-time keras adalah proses dimana aplikasi gagal seluruhnya jika proses tersebut tidak selalu memenuhi
batasan waktu. Proses real-time lunak adalah proses dimana kinerja sistem mengalami penurunan jika batasan waktu tidak selalu dipenuhi, tetapi kebutuhan kinerja dapat dipenuhi jika kondisinya memenuhi sebuah distribusi tanggapan. Contoh darl
sistem real-time keras adalah sistem kontrol penerbangan, dimana kehilangan kontrol terjadi jika sistem tidak memenuhi batasan waktu. Contoh untuk sistem real-time lunak adalah sistem pemesanan tempat duduk pesawat, dimana tanggapan yang lambat mengakibatkan penurunan operasi tetapi bukan kegagalam sistem.

2. Batch

          Pengolahan Batch (batch processing) adalah bersifat pertodik. Ia berdasarkan pada transformasi input-ke-output sekuensial. Tidak terdapat interaksi yang terusmenerus. Contoh yang baik dari sebuah proses batch adalah sistem penggajian yang diproses, misalnya seminggu sekali.

3. Online
Adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan online processing adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan. Keuntungan: Interaktif atau pengolahan online memungkinkan pengguna untuk input data dan mendapatkan hasil dari pengolahan data yang segera.

Penyimpanan DASD
– DASD adalah medium file master yang baik, menghasilkan catatan kegiatan perusahaan yang mutakhir
– Sebagai medium penyimpanan sementara untuk menampung data semi-terproses
– Sebagai medium input dgn cara yang sama spt pita magnetik
– DASD tidak baik utk penyimpanan historis karena tumpukan piringan lebih mahal daripada gulungan pita / cartridge

Penyimpanan Piringan Optik
– Teknologi DASD baru yang berpeluang terbaik untuk ditetapkan sebagai medium penyimpanan skunder adalah piringan optik disebut juga laser disk atau compact disk (CD)
– Keunggulan utamanya adalah kapasitasnya yang besar.
File – Kapasitasnya dapat ditingkatkan dengan menumpukkan piringan-piringan optik itu dalam suatu alat otomatis penyusun piringan yang disebut jukebox
– Piringan optik pertama memiliki kemampuan menulis sekali disebut WORM (Write Once, Read Many)
– WORM ideal untuk penyimpanan historis karena data tidak dapat diubah setelah direkam
– CD ROM (Compact Disk – Read Only Memory) digunakan untuk menggambarkan teknologi WORM yang populer digunakan pada komputer mikro
– Rewrite Disk adalah piringan optik yang dapat dihapus dan ditulis kembali berulang kali walau aksesnya lebih lambat

Penyimpanan SASD

SASD (Sequential Access Storage Device)
ƒ-  Proses pembacaan record harus berurutan
– ƒ Tidak ada pengalamatan
ƒ – Data disimpan dalam bentuk blok
ƒ – Proses penulisan hanya bisa dilakukan sekali
ƒ Contoh : magnetic tape

Daftar pustaka

http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method/ diakses pada tanggal 10 November 2015

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_perancangan_sistem_informasi/bab3D.pdf diakses pada tanggal 10 November 2015

SIM1-Database1.pdf diakses pada tanggal 10 November 2015

http://lib.mdp.ac.id/ebook/Karya%20Umum/Diktat_Sistem_Basis_Data.pdf diakses pada 10 November 2015

#SIP Evolusi CBIS

Secara ringkas evolusi CBIS adalah sebagai berikut:

1. Fokus awal pada data. Selama paruh awal abad 20, saat punched card dan key driven book keeping machines berada pada masa jayanya, perusahaan-perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan hingga komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi (Sistem Informasi Akuntansi/SIA/Accounting Information System) dengan nama pengolahan data elektronik (Electronic Data Processing/EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan telah disingkat menjadi pengolahan data (Data Processing/DP).

2. Fokus baru pada informasi. Robet G Murdick & Joel E Ross mengatakan bahwa SIM adalah  proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk pengambilan keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian.
Gordon B Davis mendefinisikan bahwa SIM adalah Sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. SIM dapat terdiri atas komponen berikut:
a. Perangkat keras (hardware), meliputi piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran (I/O device), memory, modem, pengolah (processor), dan lainnya.
b. Perangkat lunak (software), berupa program komputer yang meliputi sistem operasi
(Operating System/OS), bahasa pemrograman (Programming Language), dan aplikasi (Application)
c. Berkas (file), merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu dalam memori sehingga dapat digunakan dengan mudah dan cepat
d. Prosedur (procedure), meliputi prosedur pengoperasian SIM, manual, dan dokumen-dokumen yang memuat aturan yang terkait dengan SIM, dan lainnya
e. Manusia (brainware), meliputi operator, programmer, system analyst, manajer sistem
informasi, manajer pada tingkat operasional, manajer pada tingkat manajerial, manajer pada tingkat strategis, teknisi, serta personal lain yang terlibat

Agar SIM dalam suatu organisasi dapat beroperasi secara efektif, terdapat beberapa unsur yang penting, yaitu: 1). data yang dibutuhkan, 2). kapan data dibutuhkan, 3). siapa yang membutuhkan, 4). di mana data dibutuhkan, 5). dalam bentuk apa data dibutuhkan, 5). prioritas dari bermacam data, 6). prosedur untuk memproses data, 7). bagaimana pengaturan umpan balik, serta 8). mekanisme evaluasi yang digunakan.

3. Fokus revisi pada pendukung keputusan
Konsep DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat oleh manajer. Di sini, SIM dipandang sebagai suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer secara umum yang mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area fungsional, atau bisa juga disebut suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang berbeda. Sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus.

4. Berfokus pada komunikasi. Berbagai aplikasi komputer untuk otomasi kantor/OA telah berkembang pesat, antara lain meliputi konferensi jarak jauh (tele conference), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Otomatisasi kantor membantu fasilitas komunikasi formal dan informasi antar karyawan didalam dan diluar organisasi serta untuk melayani manajer profesional sebagai user.
Tujuan utama dari penggunaan otomatisasi kantor:
1. Menaikkan produktivitas tugas sekertaris di karyawan administrasi
2. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke luar (Outgoing Correspondence)
3. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke dalam (Ingoing Correspondece)
4. Media dalam pemecahan masalah
5 Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik

5. Fokus potensial pada konsultasi. Sistem pakar (expert system/ ES) yang menerapkan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) telah semakin banyak diperhatikan. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area, misal sistem pakar dapat menyediakan sebagian bantuan yang sama seperti seorang konsultan manajemen. Atau dapat didefinisikan sebagai aktivitas penyertaan mesin seperti komputer yang mempunyai kemampuan menampilkan tingkah laku yang dianggap intelegent.
Komponen :
• User interface
Memungkinkan pemakai untuk dapat berinteraksi dengan expert system.
• Knowledge Base
Menyimpan pengetahuan gabungan yang digunakkan untuk memecahkan masalah
tertentu.
• Inference engine
Memberikan kemampuan penalaran yang menginterpretasi isi dari knowledge base
• Development Engine
Dipakai untuk menciptakan expert system

Daftar Pustaka

BAB_3_MANAJEMEN_INFORMASI.pdf didownload pada tanggal 10 November 2015

evolusi%20&%20aplikasi%20SI%20berbasis%20komputer%20(1).pdf didownload pada tanggal 10 November 2015

 2.%20CBIS.pdf didownload pada tanggal 10 November 2015

Suthanta, E. (2005). Mendayagunakan informasi sebagai sumberdaya utnuk mencapai keunggulan kompetitif organisasi. Jurnal Manajemen, 1 (02).

#SIP CBIS (Computer Based Information System)

        Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sama halnya dengan suatu lingkungan aktivitas, maka CBIS memerlukan suatu interaksi lingkungan seperti teknologi, masyarakat bisnis, proses yang berhubungan dengan organisasi lainnya. Lingkungan CBIS tersebut terdiri atas para profesional (keahlian), prosedur pelaksanaan, pendekatan metode / peralatan dan teknik, dan hubungan dengan konsumen serta estetika.

          Berkembangnya CBIS menyebabkan perubahan terjadi pada konteks organisasi yang
membantu mewujudkan / memperlihatkan kelemahan sistem informasi dan pola pelaksanaannya. Semua Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer-Based Information Sistem/CBIS) memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memberikan solusi untuk masalah bisnis.

         Tiga kemampuan dasar CBIS yang dilibatkan mendukung proses manajemen : penggenerasian laporan, pemeriksaan proses, dan analisa data. Semua kemampuan CBIS mendukung beberapa fungsi manajemen sampai taraf tertentu, tetapi kemampuan tertentu lebih penting dalam beberapa fungsi lainnya.

Penggenerasian Laporan
1. Scheduled Report
Scheduled Report dibuat pada waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya) untuk mencukupi kebutuhan yang berulang yang secara penuh diantisipasi ketika CBIS dirancang.
2. On Call Reports
On-call report juga mengantisipasi kebutuhan, tetapi tidak diproduksi kecuali jika dibutuhkan.
3. Special Report
Special reports disiapkan untuk mencukupi kebutuhan informasi yang tidak diantisipasi.
4. Report Detail
Laporan juga dapat digolongkan oleh tingkatan detilnya. Laporkan yang memberi semua informasi yang tersedia disebut laporan detil. Para manajer jarang memerlukan informasi semacam ini , walaupun umumnya CBIS membuatnya. Lebih sering, manajemen membutuhkan summary report, yang menggunakan ukuran ringkasan statistik (total, rata rata, ranges, simpangan, dan seterusnya) untuk mengurangi volume laporan. Meski demikian lebih baik untuk kebutuhan manajemen adalah exception reports, yang hanya mendaftar informasi tertentu di luar parameter yang digambarkan.

Proses Pemeriksaan
Penggunaan sistem management database (DBMS) sangat meningkatkan proses pemeriksaan. Dengan DBMS, para manajer dapat menghasilkan laporan khusus pada hampir semua sibjek dengan beberapa perintah sederhana. Tentu saja, basic data
diperlukan untuk menghasilkan laporan, pada umumnya data ditangkap selama proses transaksi, harus ada dalam database. Karena pemeriksaan adalah alternatif untuk laporan khusus, para manajer perlu mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya sebelum memutuskan mana yang akan digunakan. Tiga faktor yang mempengaruhi pilihan:
1. kemampuan para pemakai untuk memproses suatu pemeriksaan
2. urgensi dari kebutuhan informasi
3. dan volume output yang diharapkan.

Analisis Data
Dalam pemakaian yang ilmiah, analisa berarti menguji secara detil. Dengan cara yang sama, analisa data digunakan untuk mengidentifikasi subsets data yang mungkin menyampaikan informasi yang tersembunyi ke para manajer. Biasanya menggunakan model- analisis, regresi linier, pemrograman linier, dan analisa inventarisasidipertahankan dalam model dasar pada alat penyimpanan on-line. Program komputer yang memerlukan salah satu model ini yang sederhana membutuhkan model yang sesuai ketika diperlukan untuk meng-analisis data.

Komponen atau subsistem dari CBIS yaitu :

  • Transaction Processing System
  • Management Information System
  • Support Systems
  • Office Automation System
  • Decision Support System
  • Knowledge System
  • Executive Support System

Dampak komputer (dalam hal ini CBIS) pada manajemen :
1. ada suatu prediksi mengurangi tanggung-jawab middle management.
2. komputer tidaklah menggantikan para manajer tetapi digunakan oleh para manajer.

Daftar Pustaka

Istambul, M. R. ( 2010). Pandangan pengembangan arsitektur sistem informasi dan audit     teknologi informasi. Jurnal Informasi, 2 (01), 67-78.

BAB_3_MANAJEMEN_INFORMASI.pdf didownload pada tanggal 10 November 2015

Pengantar Sistem Informasi berbasi komputer. 2.%20CBIS.pdf didownload pada tanggal 10 november 215

http://fe.unpas.ac.id/fe_app/uploaduser/artikel/teguh-cbis01.pdf didownload pada tanggal 8 November 2015

http://e-journal.uajy.ac.id/1977/3/2TF05057.pdf didownload pada tanggal 8 November 2015

#SIP Etiket Menulis Tulisan Online

          Perkembangan di bidang ekonomi dan teknologi yang sangat pesat dan canggih di era globalisasi ini sudah sangat dirasakan dan mampu mempengaruhi peralihan sebuah media massa tradisional seperti surat kabar dan televisi yang telah bersinergi dengan media baru yaitu internet. Sehingga memunculkan jurnalisme baru yaitu jurnalisme online. Hal ini turut mempengaruhi media massa Indonesia. Kini, di Indonesia telah banyak bermunculan situs-situs news online yang selalu menawarkan berita ter uptudate yang dapat diakses atau didapatkan secara cepat melalui media internet di manapun dan kapanpun.
          Perubahan tersebut dapat membawa dampak positif yaitu pertama, interaktivitas atau kemampuan publik mencari informasi secara aktif dan berinteraksi secara online makin meningkat. Kedua, meningkatnya akses publik ke bentuk dan jenis media yang berbeda. Ketiga, berkurangnya ‘kekuasaan gatekeeper’ lembaga media, menandai berkurangnya power media-media besar untuk menentukan agenda berita. Keempat, makin maraknya berita yang menggunakan metode story telling (bercerita) melalui teknologi multi media, sebagai alternatif dari model ‘berita langsung’. Selain itu, dampak negatifnya adalah pertama, meningkatnya jurnalisme pernyataan: opini dan rumor tanpa bukti yang bisa merusak kredibilitas jurnalistik karena minimnya self control, karena ketiadaan ‘gate keeper’. Kedua, ini disusul dengan rendahnya standar etika jurnalisme yang ditandai maraknya cerita sensasional. Ketiga, maraknya komplain publik tentang pelanggaran privasi pribadi oleh media. Keempat, devaluasi profesi jurnalis, karena setiap orang bisa disebut jurnalis, ketiia ia bisa mengeluarkan liputan. Kelima, Kebingungan berkaitan dengan nilai berita dan kelayakan berita. Kekuatiran itu muncul karena kurang dipahaminya kode etik jurnalistik yang ada.
          Untuk itu dibuatlah UU no.40 tahun 1999 tentang pers dan kode etik jurnalistik yang didalamnya dikatakan bahwa media siber mewajibkan pengguna bahwa tulisan buatan yang dipublikasikan tidak boleh memuat kebohongan, fitnah, sadis, dan cabul. Kedua, tidak memuat isi yang mengandung prasangka dan kebencian terhadap suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), serta menganjurkan tindakan kekerasan. Ketiga, tidak memuat isi diskriminatif atas dasar perbedaan jenis kelamin dan bahasa, serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa, atau cacat jasamani.

          Menurut Jonathan Dube(dalam Syamsitun dan Wafiro, 2013), pendiri Cyberjournalist.net, etika menulis tulisan online seperti blog diantaranya adalah:
1. Jujur dan adil
Misalnya tidak pernah melakukan tindakan plagiat, judul, foto, dan isi tidak bias, serta informasi akurat.
2. Menghindari kerugian/bahaya
Misalnya seperti lebih berhati-hati ketika menggunakan wawancara atau foto-foto mereka yang terkena dampak tragedi.
3. Akuntabel
Misalnya mengakui jika ada kesalahan dan memberikan ralat.

Menurut Syamsitun dan Wafiroh (2013) cyberethics untuk blogging ethics, diantaranya adalah :
1. Berupaya mencari akses yang tidak dibenarkan terhadap sumber daya internet. Misalnya mencoba masuk atau menerobos halaman administrasi suatu blog tanpa ijin pemiliknya dengan tujuan untuk mengubah isi artikel atau wajah keseluruhan blog tersebut.
2. Menghancurkan integrasi dari informasi yang berbasis komputer. Misalnya dengan meng-hack blog tersebut dzn mengganti isinya dengan informasi negatif.
3. Mengganggu privasi pengguna. Misalnya menggunakan data pribadi pemilik blog untuk kepentingan bisnis atau maksud jahat.
4. Tidak menggunakan nama orang/organisasi yang bukan dirinya untuk memberikan komentar negatif terhadap sebuah artikel blog. Misalnya menggunakan nama tokoh populer untuk menjelek-jelekkan sebuah blog demi menjatuhkan nama baik tokoh tersebut.
Menggunakan bahasa yang santun dalam berkomentar. Meskipun internet adalah bukan sesuatu yang benar-benar nyata, namun reputasi seseorang dalam cyber akan berpengaruh terhadap tindakan nyatanya. Seseorang yang sering berkomentar kasar atau negatif dalam dunia blog, lama kelamaan akan mendapatkan sanksi sosial, berupa dikucilkan dari komunitas blog,

Beberapa etika menulis di internet atau media online yang diintisari dari modul jurnalisme online (dalam Wulandhari, 2014):
1. Tidak mengandung unsur SARA
Tidak boleh ada tindakan atau pandangn sentimen identitas yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan, golongandan suku.
2. Mencantumkan sumber tulisan
Mencantumkan sumber atau referensi tulisan untuk menghindari plagiat dan memberikan penghargaan kepada peneliti asli dari tulisan yang dikutip
3. Menggunakan EYD yang baik dan benar

Sumber:

Dwi, P. Tanto, S. (2012). Etika jurnalistik dalam medka news online. m.kompasiana.com/190391/etika-jurnalistik-dalam-media-news-online_550ff8938133118b38bc6151. Diakses pada tanggal 11 oktober 2015.

Gerene, K.O. (2014). Hilangnya kode e4ik dalam jurnalisme online. m.kompasiana.com/kristingerene/hilangnya-kode-etik-dalam-jurnalisme-online_54f7b334a33311c5198b48b2. Diakses pada tanggal 11 oktober 2015.

Margianto, J. H. Syaefullah, A. Media online: pembaca, laba, dan etika. Jakarta Pusat: AJI Indonesia.

Syamsitun, S. Wafiroh, N. (2013). Filsafat, etika, dan kearifan lokal untuk konstruksi moral kebangsaan. Geneva: Globeethics.net.

Wulandhari. (2014). Etika jurnalistik dalam media komunitas. e-journal.uajy.ac.id diakses pada tanggal 11 oktober 2015.

#SIP Arsitektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia

Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu komputer dan mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat yang memenuhi kebutuhan fungsional, kerja, dan targetnya.
Komponen aristektur komputer terdiri dari input, memori, aritmatika dan logika, kontrol, dan output.
Struktur kognisi manusia adalah proses yang terjadi dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir dan menekankan pada peranan struktur ingatan dan pengetahuan atau schemata terhadap proses penerimaan, penyimpanan, dan pengambilan kembali skemata yang telah ada di pusat memori. Komponen dalam struktur kognisi manusia yaitu input eksternal, atensi elektif dan persepsi, pembentukan representasi internal (dalam memori), pengambilan keputusan dan perencanaan, dan pengambilan tindakan.
Hubungan antara arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia, jika dilihat terdapat adanya kesamaan diantara keduanya yaitu sama-sama adanya suatu proses pemasukan (input), pengolahan, pengeluaran (output), beserta media yang memprosesnya yaitu komputer dan otak manusia.
Kelebihan dari arsitektur komputer adalah penyimpanan memori dalam jangka waktu yang lama, dan cepat dalam pengambilan memori. Kekurangannya adalah membutuhkan sistem yang canggih, dan daya yang besar. Kelebihan struktur kognisi manusia adalah banyaknya informasi yang masuk melebihi komputer, dan pemasukan informasi lebih cepat daripada komputer, sedangkan kekurangnnya adalah lambatnya pemanggilan kembali informasi yang sudah lama mengendap dalam otak.

Sumber:

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/article/download/2529/1563&ved=0CCMQFjADahUKEwiwr_rIorvIAhWOGY4KHb7ABqI&usg=AFQjCNGFPqTAIkQQOk9AB2T2WuNNocJMRQ&sig2=QE2S5uSSqNTxzFj2mPa9aA diakses pada tanggal 10 oktober 2015

Mukminia. Psikologi kognitif. ttp://www.academia.edu/9496492/psikologi-kognitif diakses pada tanggal 11 oktober 2015.

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Martha%2520Christianti,%2520M.Pd./Pengembangan%2520DP%2520%26%2520DC.pdf&ved=0CDYQFjAJOBRqFQoTCMyMxPn5u8gCFdXUjgodkj4Mxw&usg=AFQjCNEN48tUDHtjhSqT7tSu-JWQOxfPQA&sig2=s8r0KA7xu8MAFrMvY9Tacw diakses pada tanggal 11 oktober 2015

Pengenalan arsitektur komputer. https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/MODUL-1.pdf&ved=0CB8QFjACahUKEwjM25PWg7zIAhWCHo4KHXvsACw&usg=AFQjCNFh5YuLJKY2jFIJbJ6WqXUwvuQoIg&sig2=2dnEMr66DoIUPdF-E-PeAw. Diakse tanggal 11 oktober 2015

Sora. (2014). Pengertian arsitektur komputer secara lebih jelas. http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-arsitektur-komputer-secara-lebih-jelas.html. diakses pada tanggal 11 oktober 2015

#SIP Informasi dan Sistem Informasi Psikologi

Pengertian informasi dan sistem informasi psikologi
          Secara etimologi kata informasi berasal dari kata bahasa Prancis kuno yaitu informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide, atau garis besar”. Informasi ini merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Menurut Keneth dan Laudon, informasi adalah data yang sudah dibentuk menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Imformasi juga dapat dikatakan hasil olahan atau pemrosesan data yang memiliki nilai tertentu dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.
          Sistem informasi adalah suatu sistem terintergrasi yang mampu menyediakan informasi bermanfaat bagi penggunanya. Atau sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang bermaksud  menata jaringan komunikasi, proses transaksi, dan memudahkan dalam pengambilan keputusan. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan perilaku manusia.
          Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem terintegrasi yang menyediakan berbagai informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan psikologi. Contohnya, sekarang ini banyaknya aplikasi yang memudahkan kita dalam mengakses jurnal psikologi, kuesioner psikologi online, dan adanya tes-tes psikologi online.

Komponen informasi dan sistem informasi psikologi
          Informasi terdiri dari adanya kejadian/hal/peristiwa, yang kemudian diolah menjadi sebuah data-data, setelah itu dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
Komponen dari sistem informasi psikologi adalah :
1. Sumber daya manusia
Yaitu para pakar atau ahli seperti psikolog, pembuat software, dan operasi sistem, dan pemakai terakhir (klien) seperti user atau orang lainnya yang memakai sistem informasi.
2. Sumber daya hardware
Yaitu mesin, seperti komputer, printer, dll dan media seperti floppy disk magnetic tape, formulir kertas dll.
3. Sumber daya software
Yaitu program, seperti program tes online, dll, dan prosedur, seperti prosedur entri data, dll
4. Sumber daya data
Seperti catatan-catatan psikologi, DSM, kode etik psikologi.
5. Sumber daya jaringan
Seperti media komunikasi, pemrosesan komunikasi, software untuk pengendalian, dll.

Fungsi informasi dan sistem informasi psikologi
          Fungsi informasi adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengguna, mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, dan menggambarkan keadaan (hal) dan kejadian yang terjadi. Fungsi sistem informasi psikologi adalah untuk menambah pengetahuan dan kemampuan manusia guna dalam mempelajari psikologi dan lebih efisien bagi seseorang dalam mengakses ataupun mendapat berbagai hal mengenai psikologi.
           Seperti contoh, sekarang ini kita banyak mendapati banyaknya aplikasi-aplikasi yang memudahkan kita dalam mengakses berbagai hal yang berhubungan dengan psikologi, seperti jurnal psikologi baik internasional maupun dalam negeri, berbagai tes psikologi online yang disajikan dalam bentuk online, aplikasi yang memudahkan kita dalam menyebar kuesioner psikologi, berbagai artikel, video, seminar, tips-tips, dll yang memudahkan para akademisi psikologi maupun yang bukan dapat belajar psikologi dengan mudah.

Daftar pustaka:
Dimas. (2013). Pengertian si (sistem informasi). http://www.kompasiana.com/dimasosd/pengertian-si-sistem-informasi_55291077f17e6126268b48b6 diakses tanggal 10 oktober 2015

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00152-SI%2520Bab2001.pdf&ved=0CCMQFjADahUKEwjFkbzmibvIAhVYc44KHUwcAiA&usg=AFQjCNEfokIxJTmFMi_uUL2SpUvZAAjdPg&sig2=FVzigdAIdhlkKOH7sR1TQQ diakses pada tanggal 10 oktober 2015

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://adrianti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37910/Konsep-SI%2B-%2B1.pdf&ved=0CB4QFjABahUKEwjFkbzmibvIAhVYc44KHUwcAiA&usg=AFQjCNFlSpqi_F21XBA5ovzDoIHpb8Tz-w&sig2=7SLhituw4Z6hIbxIWKUEzA diakses pada tanggal 10 oktober 2015

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/03/Pengantar-Sistem-Informasi.pdf&ved=0CCkQFjAGahUKEwiGxLGql7vIAhWVkI4KHZihCdg&usg=AFQjCNGyGiR9DPFl2A25DpReCxxY7N7OzQ&sig2=yyxOPGoJAiusDWf9j8-5zw diakses pada tanggal 10 oktober 2015

Kosasih, E. (2015). Defenisi dan pengertian informasi menurut para ahli. http://www.definisi-pengertian.com/2015/03/definisi-dan-pengertian-informasi.html diakses pada tanggal 10 oktober 2015

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/jenis-jenis-informasi-ciri-ciri-dan.html diakses pada tanggal 10 oktober 2015

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-7.html diakses pada 11 oktober 2015